Pages

Sabtu, 30 April 2011

Tips Merendam Amarah Atau Mengatasi Emosi

Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.
Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.
Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain.

A. Beberapa Cara Untuk Meredam Emosi / Amarah Diri Sendiri

1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.
2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.
3. Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, make narkoba, dan lain sebagainya.
4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.
5. Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.
6. Ingin Menjadi Orang Baik
Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permsalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, ya terserah anda.
7. Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun…. sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich…
8. Berpikir Rasional Sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.
9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.
10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.
B. Cara Untuk Meredam Emosi / Amarah Orang Lain
Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita.
Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api. Semoga berhasil menjinakkan emosi rasa marah anda.


Sumber Artikel : Organisasi

Selasa, 19 April 2011

Asmaul Husna "99 Nama Allah SWT "

Sembilan Puluh Sembilan Sebutan Allah SWT

Di dalam kitab suci Al-Qur'an Allah SWT disebut juga dengan nama-nama sebutan yang berjumlah 99 nama yang masing-masing memiliki arti definisi / pengertian yang bersifat baik, agung dan bagus. Secara ringkas dan sederhana Asmaul Husna adalah sembilanpuluhsembilan nama baik Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180 :
"Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan".
Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT beserta artinya :
1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar


jika anda ingin mengetahui faedah serta khasiat bagi yang mengamalkan Pembacaan Asmaul Husna tersebut bisa di cek di http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/asmaulhusna.htm
semoga bermanfaat..
lagi mo cepat jadi yang inti aja ya

Kamis, 14 April 2011

Merukyah Diri Sendiri dari Keberadaan Jin Dalam Tubuh kita

Salam Muslim Sejati,...
keberadaan Jin memang berdampingan dengan Manusia... Namun Dalam Al-Quran di tegaskan Antara Manusia dan Jin tidak lah boleh bersekutu...
oleh karena itu kita harus mewaspadainya.
 Kita sebagai umat muslim wajib membentengi diri dengan keimanan yang hakiki..
disini saya mau berbagi tentang Mencegah masuknya Jin ke dalam tubuh kita....
semoga bermanfaat untuk kita semua.
bagi pembaca, apabila menemui kejanggalan didalam kriteria yang saya sampaikan harap dapat meluruskan kembali...
Doa ini saya dapatkan ketika masih duduk di bangku SMP.
Ketika mendengarkan tausiah Agama Tentang Jin di Mesjid kampung saya dulu,,... :)

Apabila kita merasakan kegelisahan tanpa sebab, atau terkadang di bagian sendi-sendi peredaran darah terasa ada yang menusuk-nusuk..dan lain sebagainya kejanggalan pada diri kita yang tidak masuk akal penyebabnya, mngkin ada baiknya kita menenangkan jiwa kita denga cara menghadap Allah bermunajat sejenak sambil merenungkan tujuan hidup kita sebenarnya...

Jin akan sangat suka menempati tubuh kita yang jauh dari Kerohanian Islami sesungguhnya....
munkin anda pernah melihat para Ustadz melakukan Terapi dengan cara merukyah si "pasien",, efeknya berupa "pasien" seperti kemasukan yang sebenarnya didalam tubuh "pasien" tersebut telah di diami oleh Bangsa Jin...
tentunya di sebagian kita merasa takut untuk di Rukyah padahal sangat baik untuk kita..

nah.... bagi anda yang mungkin termasuk takut di Rukyah oleh orang lain..
ada baiknya kita merukyah diri sendiri..
Insa Allah, dengan kerendahan hati kita memohon dan bersungguh-sungguh dalam berusaha kita terhindar dari ganggguan Jin.

Doa Untuk Merukyah Diri Sendiri :

  1.  A'uzubillahiminassaitonirojim
  2.  Bismillahirrohmanirrahim 3x
  3.  (Istighfar dengan sungguh-sungguh/tawadu' sebanyak 7 kali usahakan konsentrasi)
  4.   Lahaulawalakuwata illabillahh
  5.  Lanjut dengan membaca :
     A'uzu bi'izzatillah wa qudrotihi min syarrima ajidu wa a haa zir. 7x
  6.  Bismillahirrohmanirrohimm 
  7.  Allahumma robbannaasi azhibil ba'sa, Isfi wa antassyaafi sifaa a illa syafaauka, syifaa a Laa yukhoodiru saqoman.
     Artinya :
                 Dengan menyebut Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha penyayang
                Ya Allah ya Tuhan manusia, berikanlah kesembuhan dan kesehatan, tiada kesembuhan melain-
      7.   Baca Ayat Kursi 7x
    
Setelah itu, ada baiknya kita membersihkan diri kita.. dengan kata lain bersih jiwa dan bersih hati..
perbanyaklah amalan yang bernilai Ibadah.Amalan di atas akan lebih baik lagi jika di lanjutkan dengan membaca surat yasin.

Amalan ini di lakukan baiknya setelah Shalat malam/ Tahajud, tiap-tiap shalat waktu, semakin sering kita mengamalkan maka insya Allah kita akan terhindar dari gangguan Jin Kafir Laknatullah.

:) :) :) :)
     

    Selasa, 12 April 2011

    Doa, dan cerita Puber pertama ane..

    Assalamualaikum.wr.wb....
    pie kabaree.. hehehehe :D

    ane ada cerita nih dikit... sejarah singkatnya ane mo posting doa ;)
    tapi ane kagak pandai nulis cerita..jadi ngerti-ngerti ajalah yaa.. kyakyakyaaa ^_^

    begono ceritanye...(cuiihh....pada suatu harii)

    dulu pas waktu Es-em-pe, tiap ari jum'at di skolah ane..
    ada acara baca yasin bersama atau kadang kadang ceramah agama di lapangan upacara sekolah..
    nahh tiap selesai acara itu kn biasanya ada penutup berupa doa..
    pas itu tu... ane yang sering di panggil kedepan buat baca doa...

    ane masih ingat tuhh kejadian pertama kali ane doa di depan umum, lebih kurang 500 orang,, antara teman2 ane, adik kelas, kakak kelas, kepala sekolah, guru2, satpam, plus tukang kebersihan sekolah.. n kagak ketingggalan ibuk2 kantin sekolah yang ikut dengerinn ane baca doa...




    gk kebayang daghh malunyaa setengah ampyiuunnn :'(
    abisnya pas ane maju kedepan, megang micropon ala Ustaz beneran, dengan gaya cool n pastii (soalnya barisan depan ane ada cwe taksiran ane pas es-em-pe gethoo :D)
    dengan gaya lantang ane ucapin salam..


    "assalamualaikum wr wb"....(belon ada gemeteran cuii,, soalnye tu kalimat ane apal teks nya)

    ......treng ne nengggg... (jawab dulu dunk salam ane)
    serius amat..
    www.belajarlebay.com

    nahh,, tiba giliran doa... ane bingung sendiri,,,.. doa yang ane hapal mingggu lalu.. yang di kasi guru Agama plus di tambah doa yang di kasi emak kandung ane.. LUPPHAAAAAA.........mendadak.
    gara-gara mata ane ketemu mata si cwe taksiran ane.
    (ciee..ciee...gaya film bolywood gitu).

    keringat dingin mulai dari ujing kaki ampe ujung kepala mulai banjirrr.. rasa mau lari anee(maaaakkk)... tangan ane mnggigil.. yang bikin ne kejadian kagak mungkin ane lupakan,, lutut ane menggigil sendiri kayak gempa di jepang kemarenn ampe celana ane kedodorannn..
    jiiaaah kagak skebayang dagghh gimana merahnya muka aneee...
    huhuuuuuuuuuu ane nangisss... lah yang laen pada ketawa.. termasuk kepsek... (tapi kalo ane perhatiin cwe taksiran ane gk ketawa cuma tersenyum ma ane plus ngernyittinn mata ke ane bbikin ane gimanaa gituu) cayyoo ^_^
    gara2 kontak batin reflek ane jadi pede lagii,.. ane bacain alfatihah langsung ane ucapin salam..
    buru2 ane pulang kerumahh... padahal jam sekolah belum abiiss..
    maluu menn
    ane minderrr seminggu ..
    hiksshikss.. tekanan batin ane.. kagak nahaann... matiii... (dar der dorr.. tushh head shoott,, fire in the hall)

    seminngguu ane jadi murid paling murung sedunia.. tapi emank Allah maha Pengasih lagi maha Penyayang..
    ane di beri semngat lagi lewat si cewe yang ane taksiirrr... cihuiiiiiiii...
    ane di kasi surattt chuuy.... kagak nanggung ane senannggnya.. soalnye tu cewe bnyak yang naksiirr jugaa di sekolahan dulu.. buru buru ane buka di belakang sekolah tempat Markas ane ama the genk klo pas cabut sekolahh... nakal-nakal dikit ane lahh.. hehehehee
    tapii yang bikin kening ane berkerut ampe 99 kerutan (jangan di bayangin ntar kening ente berkerut juga ampe 99 kerutan).....

    isi surat itu gini...

    "buat kakak Dziqri Hanafi Kelas 2.2..
    umi suruh kakak apalin lagi doa.. buat nampil minggu depan... kali ini harus apal ya kak..
    klo gak adeg gk mau duduk di barisan depan lagii.."

    jiaaahhh..... dalam pikiran ane.. siapa eluu.. ngatur ngaturr ane.. mentel lu cuma nyuruh ane ngapalin doa lagii,..
    mank umi lu siapanya ane haahh... dasarr.. mentang mentang ane naksir eluu.. bawa nama "Emak" lu ya....
    huuhuuuu...
    siap baca surat ane langsung msuk kelas lagi.. wktu itu pas jam pelajaran agama islamm..
    ademm chuyy soalnya guru nya baeeeggg bngett...
    proses belajar berjalan lancarr... pas ge nyatat catatatn di depan kelas ane di tanyaiin ma guru agama nae Gan...
    kedubraakk ane keringattann lagii
    .......
    ........
    bukan ane keringatn disuruh apal doa lagii soalnya ane emank udah siap buat nampil kedepan buat baca doa minggu depan..
    tapii yang ditnyain begini.." nak zikri udah dikasi surat sama Rini..??"
    (nama cewe yg ane taksir sekaligus yang ngasi surat pagi tadi)
    lahh kok ibuk tau..??? ane balas nanya..
    sambil tersenyumm si Ibug guru agama jawab "Rini itu anak Ibukk"
    sempitnya duniaaaaaaaaaa...

    sebenarnya ne cerita cuma pengantar buat postingan Doa yang masih ane ingat pas es-em-pe dulu...
    tapi berhubung ane ge dapat job ngetik.. terpaksa di postingan berikutnya baru ane masukkan doanya..
    ane minta maaf ya sebelumnya kepada pembaca.. karna alur cerita dan tata bahasanya berantakan kayak rujak..maklum iQ jongkok yang punya keinginan tinggi buat cerita nyata..
    hehehehhee... buat pembaca sekalian tolong tunjuk ajarnya yachh thank youuu boss...

    Senin, 11 April 2011

    Cara Mengenal Allah Tuhan Yang Esa...


            Bagaimana ciri-ciri orang yang mengenal Allah? Kalau orang yang mengenal Allah setiap dia mengalami suatu masalah pasti masalah itu akan dikembalikan kepada Allah, berdoa dan mengadu kepada Allah karena hanya kepada Allahlah kita akan kembali.

           Anda dapat mengenal Allah melalui Al-Qur’an, bahkan ada satu surat dimana Allah menjelaskan siapa diri-Nya, coba anda lihat Al-Qur’an surat Maryam – 65 yang berbunyi :
    “Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi, dan apa-apa yang ada diantara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah?)”

          Betapa indah dan tegasnya ayat tersebut, bahkan selain menjelaskan tentang siapa Allah ayat tersebut juga menjelaskan apa kewajiban kita sebagai seorang hamba kepada Sang Pencipta yaitu beribadah kepada-Nya, dan sampai kapan kita harus terus beribadah? sampai kita MATI.
    Ibadah memiliki syarat agar ibadah itu di kategorikan sebagai ibadah yang benar yaitu :
    • Ikhlas, ikhlas melaksanakan ibadah karena Allah
    • Sesuai dengan syariat yaitu sesuai Al-Qur’an dan hadist jadi kalau tidak ada di dalam Al-Qur’an dan Hadist jangan dikerjakan karena bid’ah hukumnya haram dan amalannya akan tertolak
    Pokok-pokok ibadah ada 3 yaitu :
    • Mahabbah (rasa cinta)
    Bagaimana caranya kita mencinta Allah? dengan mencinta semua perkara yang Allah cintai dan membenci semua perkara yang dibenci Allah. Allah berfirman,

    “Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik” (QS. At-Taubah: 24)
    “(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada Allah dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram” (QS.Ar-Rad: 28)
    • Khauf (rasa takut)
    Rasa takut adalah kondisi jiwa yang tersiksa karena disebabkan takut kepada Allah, jika anda melakukan ibadah harus didasari rasa takut kepada Allah bukan kepada atasan atau bos di kantor dimana ibadah dilakukan karena bos di kantor rajin shalat jadi shalatnya supaya dilihat oleh bos bukan karena takut kepada Allah, Allah berfirman,

          “Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman” (QS.Ali Imron: 17 5)
         “Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku” (QS.Al-Maidah: 44)
         “Hanya kepada-Ku lah kamu harus takut (tunduk)”. (QS. Al-Baqarah: 40)

    Ada beberapa cara untuk menumbuhkan rasa takut :
    1. Rasa takut bisa timbul jika anda mengetahui betapa kerasnya hukuman Allah kepada orang-orang yang bermaksiat.
    2. Rasa takut bisa timbul dengan mengingat masa lalu dimana, saat waktu-waktu anda yang berharga anda gunakan untuk bermaksiat dan membandingkannya dengan masa saat anda dekat kepada-Nya.
    3. Rasa takut bisa timbul jika kita mengenali sifat-sifat Allah
    4. Menumbuhkan ketakutan dengan kondisi taubatnya apakah diterima atau tidak? dan takut kalau-kalau akan diakhirkan dengan kondisi su’ul khatimah.
    • Ar-Raja (harapan)
           Ar-raja adalah sikap berharap agar Allah membalas perbuatan anda dengan pahala dan mengharapkan akan diampuni dosa-dosanya dan mengharap datangnya rahmat Allah. Allah berfirman,

       “Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan)”
         (QS. Al-A’raf: 56)
       “Orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada(azab)         akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?” (QS. Az-Zumar: 9)
       “Maka kami perkenankan doanya dan kami anugerahkan kepadanya yahya dan kami jadikan istrinya dapat      mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam(mengerjakan)            perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas”
         (QS. Al-Anbiya: 90)

    Harapan sendiri terbagi menjadi 3 yaitu:
    1. Harapan seseorang yang taat kepada Allah agar amal perbuatannya diterima Allah, diberi pahala kepada kemenangan surga dan dihindarkan dari siksa neraka.
    2. Harapan seseorang yang berdosa dan bertaubat agar kiranya Allah mengampuni dosa-dosanya dan memaafkan kesalahan mereka.
    3. Harapan seseorang yang berpanjang-panjang dalam meremehkan agama sambil terus bermaksiat dengan mengharapkan ampunan Allah sementara dia terus melakukan maksiat (meremehkan yang wajib dan melakukan yang haram). Harapan yang terakhir ini adalah harapan yang sia-sia
    Allah berfirman,
    “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah” (QS. Al-Baqarah: 218)
    “(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angannya ahli kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dari kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah” (QS. An-Nisa: 123)

         Selamat Mencoba.. Semakin Kita mengenali Allah Tuhan Maha Pencipta semakin mudah kita mengenali siapa diri kita sebenarnya sebagai makhluk ciptaaNya...

    Minggu, 10 April 2011

    Emban tanggung jawab dengan semangat Muslim Sejati

            Islam mengajarkan kita untuk selalu bertanggung jawab. Karena islam tidak pernah membiarkan salah seorang dari penganutnya bebas dari tanggung jawab. Namun, tetap beban tanggung jawab tiap muslim berbeda tentunya. Islam akan memberikan pada mereka beban tanggung jawab sesuai dengan kapasitasnya sebagai manusia jika ia telah mencapai status akil baligh.
    Tanggung jawab semacam ini bisa semakin luas, bisa pula semakin sempit sesuai dengan kondisi yang dibebankan kepadanya, termasuk juga tanggung jawab untuk menerapkan dan menegakkan hukum islam. Yang mana ini bukan hanya menjadi tanggung jawab seorang individu, melainkan seluruh jama’ah (umat islam). Demikian pula halnya dengan kewajiban kaum muslim untuk mengemban dakwah islam, menyampaikan apa-apa saja yang di ajarkan dalam islam. Ini kewajiban seluruh muslim, baik yang faqih maupun yang masih awam.
    “Hendaklah ada diantara kalian segolongan umat (jama’ah) yang mengajak pada kebajikan (islam). Memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, merekalah orang yang beruntung.” (Qs. AL imran{3}:104).
    Ayat diatas menunjukan bahwa kita sebagai kaum muslim, sebagai sebuah jama’ah harus bisa menjalankan aktivitas dakwah islam dan amar ma’ruf nahi mungkar kepada masyarakat luas. Tanggung jawab umat islam dalam mengemban dakwah dapat kita simpulkan dalam 2 kondisi :
    1. Jika kaum muslim telah menjalankan sistem hukum islam berdasarkan akidah islam, maka mereka harus menyampaikan dakwah islam kepada umat atau masyarakat luas.
    2. Jika kaum muslim belum dapat menjalankan sistem hukum islam sepenuhnya maka yang harus mereka lakukan adalah mengemban dakwah islam dalam rangka melanjutkan kehidupan islam sehingga ia mampu untuk menyampaikan dakwah islam kepada umat.
    Tentunya dalam kita melakukan aktivitas dakwah islam ini tidak mudah, perlu kesabaran dan pengorbanan. Serta dibutuhkan pula kefahaman atas arti sesungguhnya dari dakwah ini yaitu amar ma’ruf nahi mungkar. Agar tidak malah menimbulkan kerugian bagi orang lain. Karena sejatinya mengajak pada kebaikan itu ada menguntungkan orang lain, bukan malah sebaliknya.

          
            Di samping itu, hal ini membutuhkan perjuangan politik (al-kifâh as-siyâsî) yang sungguh-sungguh dari segenap kaum Muslim. Dengan itu, tujuan utamanya, yaitu melanjutkan kembali kehidupan Islam, dapat tercapai. Perjuangan politik tersebut dilakukan dengan jalan:
    1. Membeberkan setiap pelanggaran yang dilakukan oleh negara-negara imperialis, termasuk tindakan-tindakan kriminal dan persekongkolan jahat mereka terhadap kaum Muslim.
    2. Menjelaskan berbagai bahaya kecurangan politik yang diterapkan secara paksa atas negeri-negeri kaum Muslim.
    3. Mengungkap hakikat oknum-oknum penguasa yang menjadi antek-antek musuh-musuh Islam dan kaum Muslim.
    4. Menjelaskan hakikat tokoh-tokoh politik yang menentang Islam dan bersikap munafik, baik yang berasal dari kalangan partai-partai politik, pejabat pemerintah, ataupun intelektual Muslim yang selalu menyesatkan kaum Muslim, memutarbalikkan fakta, dan mencampuradukkan antara kebenaran dan kebatilan.
    5. Menjatuhkan martabat kepemimpinan beserta pribadi para tokoh yang aktivitasnya hanya menyesatkan umat Islam.
    Dalam menjalankan aktivitas pergulatan pemikiran dan perjuangan politik ini (ash-shirâ’ al-fikrî wa al-kifâh as-siyâsî) ini, kaum Muslim tidak diperkenankan bermanis muka terhadap musuh-musuh Islam dan seluruh kaki tangan mereka. Allah SWT telah melarang Rasulullah Saw bersikap lunak dan bermanis muka terhadap musuh-musuh Islam. Allah SWT berfirman:
    Janganlah kamu mengikuti orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak (pula) kepadamu. (Qs. al-Qalam [68]: 8-9).
    Perjuangan politik harus terus dilakukan sampai para penguasa bersedia tunduk kepada Islam, sekaligus rela meninggalkan kezaliman, pengkhianatan, dan persekongkolan dengan musuh-musuh Islam. Aktivitas perjuangan politik ini harus terus dilakukan meskipun menghadapi berbagai tantangan, kesulitan, dan bahaya yang bisa mengorbankan harta maupun jiwa.
    Tanpa kesadaran politik, pertarungan pemikiran, dan perjuangan politik, maka para pengemban dakwah Islam tidak akan menyadari problematika umat yang sebenarnya. Artinya, mereka tidak akan menjumpai jalan keluar dari masalah-masalah yang dihadapi umat Islam. Mereka juga pasti tidak akan mampu mengatur dan memelihara urusan-urusan umat, jika —pada suatu saat— roda pemerintahan dialihkan dan diberikan kepada mereka.
    Dengan demikian, selama seorang pengemban dakwah tidak berusaha mengembangkan pemikiran-pemikiran Islamnya yang jernih serta berusaha memiliki kesadaran politik yang tinggi dengan manjalankan aktivitas pergulatan pemikiran dan perjuangan politik, maka tidak mungkin ia menjadi pemimpin umat. Ia hanya mampu menjadi seorang pengajar, khatib, syaikh, dan sejenisnya.
    Dunia Islam © 2008. Design by :vio Templates Sponsored by: gold bola